Kucing Hutan adalah sebutan untuk kucing liar yang hidup di hutan. Ada beberapa Jenis Kucing Hutan Di Indonesia dan penyebarannya di hutan kalimantan, hutan sumatera dan jawa. Kucing Hutan mencakup beberapa jenis kucing berukuran besar dan kecil tetapi tidak mencakup kucing yang hidup di gurun atau padang rumput dan kucing liar yang ada di sekitar lingkungan. Beberapa diantaranya termasuk kucing yang hampir punah dan keberadaanya dilindungi untuk mencegah kepunahan dari jenis kucing ini.
Mari kita lihat beberapa Jenis Kucing Hutan Di Indonesia :
1. Macan Dahan Benua (Neofelis Nebulosa)
Mari kita lihat beberapa Jenis Kucing Hutan Di Indonesia :
1. Macan Dahan Benua (Neofelis Nebulosa)
Macan Dahan Benua atau Neofelis Nebulosa adalah hewan liar sejenis kucing dengan ukuran sedang dan memiliki panjang tubuh yang mencapai 95cm. Macan Dahan memiliki ciri bulu bewarna kecoklatan dengan motif seperti awan dan bintik di tubuhnya. Pada kepala terdapat bintik hitam berukuran lebih kecil dan di belakang telinganya terdapat totol putih. Macan Dahan jantan dan betina memiliki kaki yang pendek dengan telapak kaki besar serta ekor panjang dengan garis dan bintik hitam.Macan Dahan Benua dapat di temui di wilayah Asia Tenggara, Tiongkok, Indocina, india dan Semenanjung Melayu. Khusus daerah Tiongkok, Macan dahan telah di nyatakan punah di alam bebas.Di Indonesia, Macan Dahan Benua dapat di temui di Pulau Kalimantan dan Pula Sumatera, sejak tahun 2006 spesies ini tidak lagi dianggap satu spesies dengan Macan Dahan benua dan dimasukkan kedalam spesies Neofelis diardi. Macan dahan adalah hewan nokturnal yang aktif berburu di malam hari. Hewan ini banyak menghabiskan waktunya di atas pohon dan dapat bergerak dengan lincah di antara pepohonan agar mudah mencari mangsa. Mangsa dari Macan Dahan antara lain aneka satwa liar berbagai ukuran seperti kera, ular, mamalia kecil, burung, rusa dan bekantan.
2. Macan Dahan Kalimantan (Neofelis Diardi)
2. Macan Dahan Kalimantan (Neofelis Diardi)
Macan dahan kalimantan atau Neofelis Diardi adalah kucing liar berukuran sedang yang bisa kita temukan di Pulau Kalimantan dan Pulau Sumatera. Karena makin maraknya perburuan terhadap Macan Dahun kalimantan, IUCN mengklasifikasikan spesies ini sebagai spesies yang rentan terhadap kepunahan, dengan ukuran populasi efektif total diperkirakan kurang dari 10.000 individu dewasa, dan tren populasi yang menurun. Macan Dahan Kalimantan adalah salah satu pemangsa terbesar di kalimantan. Kucing yang terlihat sangat kekar ini memiliki berat badan sekitar 12-25 kg dengan panjang badan sekitar 90 cm. Gigi taring pada macan dahan mencapai 2 inci dan termasuk taring yang terpanjang dibandingkan dengan kucing yang lain pada saat ini. Kucing ini juga memiliki ekor yang panjangnya sama dengan tubuhnya sehingga memiliki tubuh yang seimbang. Pola bulu pada macan dahan kalimantan berupa oval tak beraturan dengan sisi tepi hitam, dan di dalamnya ada titik-titik hitam (yang menyebabkannya lebih gelap daripada macan dahan Malaya).
3. Kucing Batu (Pardofelis marmorata, syn. Felis marmorata)
3. Kucing Batu (Pardofelis marmorata, syn. Felis marmorata)
Kucing Batu atau Pardofelis marmorata, syn. Felis marmorata adalah kucing liar berukuran kecil yang berasal dari asia tenggara dan asia selatan. Kucing ini termasuk kucing yang hampir punah karena populasi di alam liar kurang dari 10000. Di indonesia, kucing batu dapat di temukan di daerah kepulauan sunda, kucing batu sering kali di lihat di daerah pertanian, akan tetapi habitat asli dari kucing batu adalah hutan. Kucing batu memiliki ukuran tubuh seperti kucing biasa tetapi lebih langsing dengan kaki lebih panjang dan tapak kaki yang lebar. Di daerah indonesia kucing batu memiliki berat badan antara 1-3.8kg dan panjang badan sekitar 38.8 hingga 66cm dengan panjang ekor sekitar 17.2 hingga 31 cm. Kucing batu memiliki moncong yang pendek, kecil dan berwarna putuh pada ujungnya, dan memili dua garis hitam tebal pada kepalanya yang kecil. Warna bulu di dominasi warna kecoklatan dan bintik hitam serta warna putih pada bagian perutnya serta motif cincin pada ekornya.
4. Kucing Emas Asia (Catopuma temmincki)
4. Kucing Emas Asia (Catopuma temmincki)
Kucing Emas Asia atau Catopuma temmincki adalah jenis kucing misterius dan sangat dijumpai pada saat ini dan kucing ini juga termasuk kucing yang terancam punah karena populasinya yang sedikit dan terus menurun. Kucing Emas memiliki berat badan sekitar 8-12 kg dengan panjang sekitar 1.2 meter. Warna bulu pada kucing ini di dominasi oleh warna cokelat ke-emasan dengan warna pada perut lebih terang daripada pinggulnya. Kucing ini juga memiliki warna belang akan tetapi tidak menghilangkan warna khas dari kucing ini. Kucing emas ini hidup tersebar dari daerah Tibet, Nepal, Cina, Burma, Thailand sampai Indocina, Malaysia, Sumatera, dan juga Afrika. Khusus di indonesia kucing ini dalam pengawasan untuk mencegah kepunahannya, dan kucing ini hidup di dalam kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat.
5. Kucing Congkok (Felis bengalensis)
5. Kucing Congkok (Felis bengalensis)
Kucing Congkok atau Meong Congkok termasuk Termasuk dalam famili Felidae adalah salah satu hewan yang biasa di jadikan indikator kerusakan hutan akibat penebangan liar atau pembakaran lahan. Di Indonesia, kucing ini dapat di temui di Sumatera dan Kalimantan. Kucing congkok berwarna kuning abu-abu dengan pola totol hitam di sekujur tubuh menyerupai macan tutul. Bagian perut berwarna putih. Ukuran tubuh bervariasi dari mulai panjang 46 cm (berat 2,2 kg) untuk sub-species di Indonesia hingga 65 cm (berat 7,5 kg) di timur Rusia. Panjang ekor mencapai setengah panjang tubuh. Kucing Congkok juga sering di sebut sebagai kucing leopard ini sangat menyukai air dan sangat pandai berenang. Kucing ini juga dapat bertahan hidup selama 15 tahun dan dapat melahirkan 1-4 anak di setiap masa reproduksinya. Kucing Congkok juga termasuk kedalam salah satu hewan yang di lindungi dan terancam punah karena populasinya yang mulai berkurang drastis akibat perusakan hutan sebagai habitat asli dari kucing ini.
Ok teman diatas adalah beberapa Jenis Kucing Hutan Di Indonesia. Mari kita lestarikan alam dan jangan memburu kucing hutan ini agar populasinya tetap terjaga hingga anak cucu kita.
Ok teman diatas adalah beberapa Jenis Kucing Hutan Di Indonesia. Mari kita lestarikan alam dan jangan memburu kucing hutan ini agar populasinya tetap terjaga hingga anak cucu kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar