Menurut American Association of Feline Practitioner (AAFP), sebuah organisasi dokter hewan spesialisasi pasien kucing, ada beberapa tahapan pertumbuhan kucing.
1. Neonatal. Masa kucing lahir hingga 2 minggu.
- Kucing hanya mengonsumi susu dan interaksi sosialnya masih sedikit, perlu stimulasi dari induknya.
- Mata mulai membuka dan berjalan pada umur sekitar 14 hari, namun belum dapat mengontrol dan mempertahankan suhu tubuh
- Kucing belum dapat menjilati/menyisir/grooming bulunya sendiri.
Berikan:
- Nutrisi terbaik untuk induk.
- Jangan terlalu banyak memegang anak kucing. Jika akan memgangnya lakukan dengan sangat hati-hati.
- Lingkungan yang hangat, bersih dan aman.
- Jika induk mati atau tidak mau mengurus anaknya, usap bagian anus dengan handuk/halus, basah dan hangat untuk merangsang buang air besar dan kecil.
2. Sosialiasasi awal. Umur 3-8 minggu
- Mulai belajar makan makanan padat atau basah dan secara bertahap konsumsi susu berkurang.
- Periode sensitif belajar sosialisasi dan status sosial.
- Mulai dapat mengontrol kencing dan buang air besar dan mulai belajar menggunakan kotak pasir.
- Mulai tertarik dengan benda tertentu dan bermain.
- Mulai dapat belajar berlari, memanjat, mencakar, menggaruk dan berbagai perilaku berburu.
- Warna mata berubah dan semua gigi susu telah muncul.
- Dapat mengontrol dan mempertahankan suhu tubuh.
- Mulai menjilati/menyisir bulunya sendiri.
Berikan:
- Makanan berbutrisi dan air minum segar setiap hari.
- Boleh lebih sering dipegang dan diajak bermain.
- Kenalkan dengan kucing lain dengan hati-hati.
- Sediakan kotak pasir dengan pinggiran yang dangkal agar anak kucing mudah naik.
- Perkaya lingkungan hidup kucing dengan mainan, tempat mencakar/mengasah kuku, tempat untuk bermain dan sembunyi.
- Mulai dibiasakan menyikat/membersihkan gigi.
- Periksa telinga, gigi, kuku dan mulai biasakan disisir, mandi/grooming.
- Dapat dilatih menggunakan htali agar mudah dituntun/diajak jalan-jalan.
- Dapat mulai dilatih duduk, datang bila dipanggil, dll.
- Idealnya dilakukan pemeriksaan fisik pertama oleh dokter hewan. Pemberian obat cacing dan vaksinasi.
3. Sosialisasi akhir. Umur 9-16 minggu
- Mulai makan makanan padat.
- Terus belajar kemampuan sosial. Sosialisasi bermain mencapai puncaknya.
- Terus menggunakan kotak pasir/litter box.
- Eksplorasi lingkungan dan memanjat lebih agresif.
- Gigi susu mulai tanggal.
Berikan:
- Lanjutkan stimulasi yang dilakukan pada tahap sebelumnya.
- Kucing mulai memerlukan kotak pasir yang lebih besar.
- Sediakan tempat untuk memanjat, mencakar/mengasah kuku.
- Ulangi vaksinasi.
3. Masa remaja. Umur 17 minggu-1 tahun
- Terjadi kematangan seksual. Organ-organ reproduksi mulai berfungsi dengan aktif.
- Sosialisasi bermain mulai berkurang. Lebih suka menjadi subordinat kucing lain yang lebih besar, tetapi bisa menantang kucing tersebut untuk mendapatkan status sosial.
- Dapat terjadi Spraying atau kencing sembarangan, terutama sering terjadi pada kucing jantan. Hal ini berhubungan dengan perubahan hormon & status sosial.
- Bila telah terbiasa berkeliaran diluar rumah, kucing akan berkeliaran lebih lama dan lebih jauh dari sebelumnya.
Berikan:
- Mulai transisi perubahan makanan dari makanan khusus ke makanan untuk kucing dewasa (adult). Transisi dapat dilakukan pada umur 6-8 bulan.
- Teruskan bermain dengan sistem hadiah/penghargaan.
- Hubungi dokter hewan bila ada masalah serius atau perilaku yang tidak seharusnya.
4. Masa dewasa. Umur 1-6 tahun
- Kecepatan metabolisme mulai berkurang. Mulai terjadi penambahan berat badan bila makanan dan olahraga/bermain berkurang.
- Perkembangan sosial sempurna hingga usia 3 tahun.
- Sifat sangat dipengaruhi oleh genetik/keturunan dan pengalaman sosial pada tahap sosialisasi awal.
- Mulai jarang bermain, tapi biasanya masih mau bermain biala ada teman atau mainan.
- Bau urin/kencing kucing jantan berubah menjadi kuat.
Berikan:
- Evaluasi berat badan dan pemberian makanan setiap 3 bulan sekali.
- Usahakan kucing aktif bermain/olah raga secara rutin. Lanjutkan bermain dengan sistem penghargaan.
- Evaluasi ukuran litter box.
- Vaksinasi rutin setiap tahun, sesuai rekomendasi dokter hewan. Perhatikan kondisi gigi. Karang gigi sering terbentuk, terutama bila gigi jarang dibersihkan.
4. Masa dewasa senior. Umur 7 tahun atau lebih
- Penurunan nafsu makan sering terjadi.
- Penurunan aktivitas mengurangi interaksi sosial dengan pemilik atau kucing lain.
Berikan:
- Awasi nafsu makan dan jumlah air yang diminum.
- Hubungi dokter hewan bila ada penambahan atau penurunan konsumsi air dalam jumlah besar. Pemeriksaan ke dokter hewan setiap 6 bulan sekali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar