Sejarah
Japanese Bobtail adalah salah satu ras
kucing yang terbentuk secara alamiah. Sesuai namanya, ras kucing dengan ekor
pendek (bobtail) ini berasal dari Jepang. Ras kucing ini telah ada selama
beberapa abad. Kucing-kucing ini banyak disebutkan dan digambarkan dalam
berbagai dokumen kuno yang berasal dari Jepang.
Berbagai cerita, legenda dan mitos
berhubungan dengan ras ini. Salah satu wujud ras ini yang terkenal adalah
"Maneki Neko". Digambarkan sebagai kucing Japanese bobtail yang
sedang duduk dengan salah satu kaki depan terangkat. Pose kucing ini sangat terkenal,
merupakan perlambang "keberuntungan" dan "selamat datang".
Patung kucing atau boneka dengan posisi tersebut, bahkan dengan tangan yang
bergerak seolah melambai-lambai banyak ditemukan di toko-toko yang dimiliki
oleh orang tionghoa.
Moyang kucing bobtail, pertama dibawa
ke Jepang dari Asia tenggara, sekitar 1000 tahun lalu. Disebutkan juga
kucing-kucing tersebut digunakan oleh para petani & pembuat sutera dari
jepang untuk menjaga pertanian mereka dari serangan hama tikus.
Ketertarikan orang terhadap kucing ini
sebagai satu ras tersendiri, dimulai setelah perang dunia II. Orang-orang
Amerika yang tinggal di Jepang banyak memelihara kucing bobtail ini sebagai
hewan kesayangan dirumah mereka.
Sepasang kucing japanese bobtail yang
tercatat resmi dalam program pengembangbiakkan pada tahun 1968, adalah kucing
jantan warna putih bernama Richard dan betina tiga warna bernama Madame
Butterfly.
Pada tahun 1971, Japanese Bobtail
mendapat status provisi dari Cat Fanciers Association (CFA). Baru pada tahun
1976 bisa dikompetisikan dalam suatu cat show. Ras ini juga mempunyai versi
bulu panjang (longhair). Versi longhair Japanese Bobtail baru mendapatkan
persetujuan untuk Kompetisi dari CFA pada tahun 1993.
Karakteristik
Japanese Bobtailadalah kucing berukuran
medium, dan badan berotot. Ciri khas ras ini adalah ekornya yang pendek seperti
ekor kelinci dan sudut-sudut wajah kaku serta tulang pipi menonjol. Telinga
lebar, mata berbentuk oval dan hidung lurus.
Ekor kucing japanese bobtail berbeda
dengan kucing manx yang sama sekali tidak mempunyai ekor. Ekor japanese bobtail
ini bisa melingkar atau bengkok. Bisa fleksibel tapi ada juga yang kaku. Faktor
genetik yang mempengaruhi ekor japanese bobtail berbeda dengan yang mempengaruhi
ekor pada manx.
Para ahli menyatakan bobtail bersifat
gen resesif. Artinya, bobtail hanya bisa dihasilkan dari perkawinan dua kucing
bobtail.
Temperamen
Japanese bobtail termasuk kucing yang
aktif dan cerdas. Kucing ini sangat suka berada disekitar pemiliknya dan mudah
beradaptasi dengan anak-anak atau hewan lain.
Ras ini juga mempunyai versi bulu
panjang (semi longhair). Baik bulu pendek atau panjang mempunyai tekstur yang
halus dan tidak memerlukan penyisiran setiap hari. Kucing ini juga mempunyai warna
dan pola warna yang bermacam-macam. Yang cukup sering ditemui adalah tiga warna
(tri-color). Warna ini dipercaya merupakan warna keberuntungan. (drh.
Neno WS)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar