Kucing
Ras Sphynx (dahulu bernama Canadian hairless) adalah ras dengan kucing yang
mempunyai bulu pendek atau sedikit sekali. Bulu kucing tersebut sangat halus
seperti lapisan tipis pada kulit. Ras ini dihasilkan dari kucing-kucing yang
mengalami mutasi genetik. Jumlah kucing ras ini juga masih sangat terbatas.
Sejarah
Selama beberapa
ratus tahun terakhir, kucing tanpa bulu secara spontan terlahir dari
kucing-kucing domestik berbulu pendek. Mutasi alamiah ini terjadi secara
spontan. Kucing-kucing yang mengalami mutasi ini ditemukan di beberapa tempat
seperti Kanada, Perancis, Maroko, Meksiko, Rusia, Australia dan Amerika. Tetapi
kucing-kucing tersebut tidak pernah dikembangkan menjadi satu ras khusus dan
sebagian besar mati akibat kurangnya perawatan atau karena berbagai masalah
pengembangbiakan.
Pada tahun 1960
sepasang kucing lokal Kanada yang berbulu pendek melahirkan anak-anak tanpa
bulu. Sejak saat itulah program pengembangbiakan kucing-kucing tanpa bulu
tersebut dimulai. Pada tahun 1970 Cat Fanciers Association (CFA) memberikan
status kucing tersebut sebagai Ras "Canadian
hairless". Tetapi setahun kemudian CFA menarik kembali
keputusannya karena ada masalah kesehatan dan perkembangbiakan ras tersebut.
Pada saat itu gen yang berhubungan dengan ketiadaan bulu dianggap mematikan
(letal). Akhirnya kucing-kucing dan keturunannya tersebut menjadi punah.
Pada tahun 1975,
pemilik sebuah pertanian di Minnesota bernama Milt dan Ethelyn, mempunyai
seekor anak kucing tanpa bulu yang lahir dari kucing normal di pertanian mereka
yang bernama Jezabelle. Tahun berikutnya kembali lahir kucing tanpa bulu dari
Jezabelle. Kedua anak kucing ini diberi nama Epidermis dan Dermis. Dermis dan
Epidermis dibeli olah seorang breeder kucing dari Oregon bernama Kim Mueske.
Keturunan Dermis dan Epidermis disebut sebagai garis keturunan Pearson
Sementara itu
seorang breeder lain dari Minnesota yang bernama Georgiana Gattenby juga
mencoba mengembangkan ras kucing tanpa bulu dari induk lain bernama Pearson
yang juga menghasilkan anak tanpa bulu. Ia mengawinkan kucing-kucing tersebut
dengan ras Devon Rex untuk memperkuat sifat-sifat genetiknya. Keturunan
kucing-kucing ini terbukti sehat dan diberi nama Sphynx. Nama tersebut diambil
dari Sphinx besar yang ada di Giza, Mesir.
Tahun 1978,
seorang breeder kucing di Kanada bernama Shirley Smith menyelamatkan seekor
kucing jantan, tanpa bulu yang diberi nama Bambi. Bambi kemudian dikebiri
(steril) dan dipelihara sebagai kucing kesayangan. Setahun kemudian induk Bambi
melahirkan dua ekor kucing tanpa bulu yang diberi nama Punkie dan Paloma. Pada
tahun 1983, Smith mengirimkan Punkie dan Paloma kepada Dr. Hernandez di Belanda
untuk dikembangbiakkan. Dr. Hernandez juga mengawinkan kedua kucing
tersebut dengan kucing Ras Devon Rex. Ia juga menemukan fakta bahwa gen tanpa
bulu lebih dominan dari pada gen bulu keriting seperti pada ras Devon Rex,
tetapi resesif terhadap gen berbulu pada kucing normal.
Kucing-kucing
keturunan Punkie, Paloma dan Pearson (Dermis dan Epidermis) inilah
yang kemudian menjadi dasar pengembangan Ras Sphynx. Keempat kucing itulah yang
menjadi nenek moyang sebagian besar Kucing Sphynx yang ada saat ini.
CFA mulai
menerima registrasi Ras sphynx pada tahun 1998 dan pada tahun 2000 telah
terdaftar 120 ekor kucing ras Sphynx di CFA.
Bentuk
dan Ciri Kucing Sphynx
Panjang badan
sedang, tegap dan membulat didaerah perut seperti tabung serta dada lebar.
Kepalanya lebih panjang dibanding lebarnya dan berbentuk segitiga. Dahinya rata
dan tulang pipi menonjol, hidung pendek dengan lekukan yang jelas atau hanya
sedikit lekukan. Dagu tegas dan sedikit kumis, pendek atau sama sekali tanpa
kumis. Telinganya besar, lebar pada bagian bawah dan berdiri tegak, bagian
dalam telinga tidak berbulu. Mata berbentuk bulat lemon dengan ujung bagian
luar mengarah ketelinga dan terbuka lebar, semua warna mata diakui dan tidak
perlu sesuai dengan warna bulu. Leher panjang, bulat dan berotot. Kaki panjang
dan proposional dengan ukuran tubuh, kaki depan lebih ramping dan lebih pendek
dari kaki belakang, jari kaki panjang dengan telapak kaki tebal. Ekor panjang
dan berbentuk cambuk, diujung ekor ditemui sedikit bulu menyerupai ekor singa.
Kulit seluruh tubuh dengan sedikit bulu bertekstur sangat halus, berkerut
dibagian kepala, badan dan kaki. Pada anak kucing jumlah kerutan pada kepala
dan kulit lebih banyak. (drh. Neno WS)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar